Tugas
2
1.
Unsur-Unsur Yang
Membangun Manusia
Kehidupan manusia di bangun
atas unsur-unsur yang sangat,unsur itu tidak bisa lepas dari pribadi
seseorang.unsur-unsur itu adalah:
1. Unsur fisik
Fisik manusia disusun
terdiri dari bagian yang sangat penting:
A.Kepala
Terdiri dari beberapa
bagian yaitu:
a) Mata
b) Telinga
c) Mata
d) Mulut, dan beberapa
bagian penting lainnya.
B.Badan
Terdiri dari beberapa
bagian yaitu:
a) Tangan,dan beberapa
bagian penting lainnya.
C.Kaki
2.Unsur Sosial
Hidup
sosial tidak bisa lepas dari diri pribadi seseorang dimanapun dia berada, hidup
bersosialisasi merupakan cerminan dari pribadi seseorang dalam
bermasyarakat.Unsur sosial itu adalah gotong royong, dari sejak dulu bangsa
Indonesia selalu bergotong royong dalam mengerjakan sesuatu , dan kabinet
pemerintahan Indonesia pernah menganut paham gotong royong. Kehidupan yang
saling membantu memberikan dampak yang sangat baik bagi setiap pribadi,
misalnya suatu masalah akan cepat terselesaikan dengan baik. Unsur kegotong
royongan tersebut akan membudaya sampai generasi yang berkelanjutan.
3. Unsur Komunikasi
Komunikasi
merupakan interaksi antara dua orang atau lebih yang terjalin baik. Komunikasi
dalam masyarakat yang terjalin baik akan menimbulkan kehidupan yang lebih baik.
Dalam masyarakat kalau tidak ada komonikasi akan menimbulkan suatu masalah yang
sangat sulit dipecahkan, tetapi jika ada kuminikasi hidup seseorang akan
semakin rukun, akur dan lainnya.
4. Unsur Jasmani
a.Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah
kebutuhan yang penting dalam hidup manusia, tanpa kebutuhan primer ini manusia
tidak bisa hidup.kebutuhan primer ini seperti, makanan,sandang, dan papan dan
lainnya. Makanan memberi energi bagi manusia , pakaian berfungsi melindungi
tubuh manusia dari lingkungan sekitarnya.
b.Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder
merupakan kebutuhan yang bisa dipenuhi atau bisa tidak dipenuhi. Contoh
kebutuhan sekunder seperti, televisi, motor , dan kebutuhan lainnya.
c.Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah
kebutuhan yang tidak bisa dicukupi oleh semua orang. Contohnya , mobil, dan
emas yang banyak.
5. Unsur Kerohanian
Unsur
kerohanian berhubungan erat dengan sila pertama berbunyi “KeTuhan yang
MahaEsa”, kepercayaan dapat menguatkan iman seseorang untuk menjauhi segala
kejahatan yang ada di dunia. Kerohanian berfungsi mengendalikan manusia dari
rasa kekawatiran, dan hawa nafsu dunia , sehingga hidup berjalan dengan baik.
Pengetahuan tanpa iman akan sia-sia.
2. Pengertian Hakikat Manusia
Pengertian hakikat manusia – Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.
Hal ini dapat diartikan
bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang
terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran
tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan
berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor
binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang
studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih
dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah
filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita
para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk
yang sempurna dan paling mulia.
Walaupun manusia berasal
dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia
berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya
karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab
dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai
rahmat dan karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian
apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13).
{“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus
beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.”}(Q. S.
Ibrahim: 33). {“Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar
di lautan atas kehendak-Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang
menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal
dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan
bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan
mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan akal dalam
Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia
dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat
membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala
yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada
pagar-pagar yang tidak boleh dilewati.
Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri
manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang
bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan
dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan
dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya.
Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta, rasa kebapaan
dan sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai harta,
menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan
sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta.
Hal itu juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan
pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya
potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu manusia
senantiasa berusaha mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya,hal ini
juga dialami oleh para mahluk-mahluk hidup lainnya, hanya saja, manusia berbeda
dengan makhluk hidup lainnya dalam hal kesempurnaan tata cara untuk memperoleh
benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga tata cara untuk memuaskan kebutuhannya
tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang telah
Allah ciptakan untuknya sementara manusia melakukannya berdasarkan akal dan
pikiran yang telah Allah karuniakan kepadanya.
Dewasa ini manusia, prosesnya dapat diamati meskipun secara
bersusah payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa
manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak
pertemuan antara spermatozoa dengan ovum.
Didalam Al-Qur`an proses penciptaan manusia memang tidak
dijelaskan secara rinci, akan tetapi hakikat diciptakannya manusia menurut
islam yakni sebagai mahluk yang diperintahkan untuk menjaga dan mengelola bumi.
Hal ini tentu harus kita kaitkan dengan konsekuensi terhadap manusia yang
diberikan suatu kesempurnaan berupa akal dan pikiran yang tidak pernah di
miliki oleh mahluk-mahluk hidup yang lainnya. Manusia sebagai mahluk yang telah
diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan dirinya sesuai dengan hakikat
diciptakannya yakni sebagai penjaga atau pengelola bumi yang dalam hal ini
disebut dengan khalifah. Status manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam
Surat All-Baqarah ayat 30. Kata khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu
khilafatan atau khalifatan yang berarti meneruskan, sehingga kata khalifah
dapat diartikan sebagai pemilih atau penerus ajaran Allah.
Namun kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau
pengganti, yang biasanya dihubungkan dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah
Nabi Muhammad saw wafat , baik pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin maupun
di masa Muawiyah-‘Abbasiah. Akan tetapi fungsi dari khalifah itu sendiri sesuai
dengan yang telah diuraikan diatas sangatlah luas, yakni selain sebagai
pemimpin manusia juga berfungsi sebagai penerus ajaran agama yang telah
dilakukan oleh para pendahulunya,selain itu khalifah juga merupakan pemelihara
ataupun penjaga bumi ini dari kerusakan.
SIAPAKAH MANUSIA????
Kehadiran manusia pertama tidak terlepas dari asal usul
kehidupan di alam semesta. Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak
bisa dipisahkan dari teori tentang spesies lain yang telah ada sebelumnya
melalui proses evolusi. Evolusi menurut para ahli paleontology dapat dibagi
menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu :
Pertama,
tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan pada
tahun 1942 yang dinamakan fosil Australopithecus.
Kedua,
tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang
disebut pithecanthropus erectus.
Ketiga,
manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang sudah
digolongkan genus yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya dibedakan.
Fosil
jenis ini di neander, karena itu disebut Homo Neanderthalesis dan kerabatnya
ditemukan di Solo (Homo Soloensis).
Keempat,
manusia modern atau Homo sapiens yang telah pandai berpikir, menggunakan otak
dan nalarnya.
Beberapa
Definisi Manusia :
1.
Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan
supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2.
Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat
dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai
kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world of
nature–, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus
melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini.
Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu
kualitas seperti Tuhan
3.
Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol;
Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami
aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan,
dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap
tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg
ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian
ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke
masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya secara
objektif. Ia mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya
sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada eksistensi.
4.
Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna
makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu
mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5.
Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan
dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal
ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu –quasi-miracolous– yg
memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya,
memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan
menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam.
6.
Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak
pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg
seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia.
Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh
realita yg ada. Kekuatan inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung,
menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah
dan ruhaniah.
7.
Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai
nilai. Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala,
perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada motif
manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci, karena ia
dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan
atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.
8.
Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya
sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat
istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen,
memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya
hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan
tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu
pada sistem nilai.
Al Qur’an memandang manusia sebagai makhluk biologis,
psikologis, dan social. Manusia sebagai basyar tunduk pada takdir Allah, sama
dengan makhluk lain. Manusia sebagai insan dan al-nas bertalian dengan hembusan
roh Allah yang memiliki kebebasan dalam memilih untuk tunduk atau menentang
takdir Allah.
Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi, yaitu kelengkapan
yang diberikan pada saat dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia
dapat dikelompokkan pada dua hal, yaitu potensi fisik dan potensi ruhaniah.
Potensi fisik manisia adalah sifat psikologis spiritual manusia
sebagai makhluk yang berfikir diberi ilmu dan memikul amanah.sedangkan potensi
ruhaniah adalah akal, gaib, dan nafsu. Akal dalam penertian bahasa Indonesia
berarti pikiran atau rasio. Dalam Al Qur’an akal diartikan dengan
kebijaksanaan, intelegensia, dan pengertian. Dengan demikian di dalam Al Qur’an
akal bukan hanya pada ranah rasio, tetapi juga rasa, bahkan lebih jauh dari itu
akal diartikan dengan hikmah atau bijaksana.
Musa Asyari (1992) menyebutkan arti alqaib dengan dua
pengertian, yang pertama pengertian kasar atau fisik, yaitu segumpal daging
yang berbentuk bulatpanjang, terletak di dada sebelah kiri, yang sering disebut
jantung. Sedangkan arti yang kedua adalah pengertian yang halus yang bersifat
ketuhanan dan rohaniah, yaitu hakekat manusia yang dapat menangkap segala
pengertian, berpengetahuan, dan arif.
Akal digunakan manusia dalam rangka memikirkan alam, sedangkan
mengingat Tuhan adalah kegiatan yang berpusat pada qalbu.
Adapun nafsu adalah suatu kekuatan yang mendorong manusia untuk
mencapai keinginannya. Dorongan-dorongan ini sering disebut dorongan primitif,
karena sifatnya yang bebas tanpa mengenal baik dan buruk. Oleh karena itu nafsu
sering disebut sebagai dorongan kehendak bebas.
PERSAMAAN dan PERBEDAAN
MANUSIA DENGAN MAHLUK LAIN.
Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya,
yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan
didukung oleh pengetahuan dan kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak
pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia
dibanding dengan mahluk lain.
Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi
merupakan mahluk yang memiliki karakter paling unik. Manusia secara fisik tidak
begitu berbeda dengan binatang, sehingga para pemikir menyamakan dengan
binatang. Letak perbedaan yang paling utama antara manusia dengan makhluk
lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya
manusia saja yang memlikinya, sedangkan binatang hanya memiliki
kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.
Dibanding dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai
kelebihan.kelebihan itu membedakan manusiadengan makhluk lainnya. Kelebihan
manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik di
darat, di laut, maupun di udara. Sedangkan binatang hanya mampu bergerak di
ruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak di darat dan di laut,
namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa meampaui manusia.
Mengenai kelebihan manusia atau makhluk lain dijelaskan dalam surat Al-Isra
ayat 70.
Diantara
karakteristik manusia adalah :
1. Aspek Kreasi
2. Aspek Ilmu
3. Aspek Kehendak
4. Pengarahan Akhlak
2. Aspek Ilmu
3. Aspek Kehendak
4. Pengarahan Akhlak
Selain itu Al Ghazaly juga mengemukakan pembuktian dengan
kenyataan faktual dan kesederhanaan langsung, yang kelihatannya tidak berbeda
dengan argumen-argumen yang dibuat oleh Ibnu Sina (wafat 1037) untuk tujuan
yang sama, melalui pembuktian dengan kenyataan faktual. Al Ghazaly
memperlihatkan bahwa; diantara makhluk-makhluk hidup terdapat
perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing.
Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah sifat geraknya. Benda mati
mempunyai gerak monoton dan didasari oleh prinsip alam. Sedangkan tumbuhan
makhluk hidup yang paling rendah tingkatannya, selain mempunyai gerak yang
monoton, juga mempunyai kemampuan bergerak secara bervariasi. Prinsip tersebut
disebut jiwa vegetatif. Jenis hewan mempunyai prinsip yang lebih tinggi dari
pada tumbuh-tumbuhan, yang menyebabkan hewan, selain kemampuan bisa bergerak
bervariasi juga mempunyai rasa. Prinsip ini disebut jiwa sensitif. Dalam
kenyataan manusia juga mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia selain mempunyai
kelebihan dari hewan. Manusia juga mempunyai semua yang dimiliki jenis-jenis
makhluk tersebut, disamping mampu berpikir dan serta mempunyai pilihan untuk
berbuat dan untuk tidak berbuat. Ini berarti manusia mempunyai prinsip yang
memungkinkan berpikir dan memilih. Prinsip ini disebut an nafs al insaniyyat.
Prinsip inilah yang betul-betul membeda manusia dari segala makhluk lainnya.
TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA
Allah SWT berfirman dalam surat Ad-dzariyat:56
bahwasannya:”Allah tidak menciptakan manusia kecuali untuk mengabdi
kepadanya”mengabdi dalam bentuk apa?ibadah dengan menjalankan perintahnya dan
menjauhi larangannya seperti tercantum dalam Al-qur’an
?????????????
????? ???????? ???????? ????????? ????
“Sesungguhnya
telah ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.”
Perintah ataupun tugas yang diberikan oleh Allah kepada manusia
dalam beribu-ribu macam bentuk dimulai dari hal yang paling kecil menuju kepada
hal yang paling besar dengan berdasarkan dan berpegang kepada Al-qur’an dan
hadist didalam menjalankannya.Begitupun sebaliknya dengan larangan-larangannya
yang seakan terimajinasi sangat indah dalam pikiran manusia namun sebenarnya
balasan dari itu adalah neraka yang sangat menyeramkan,sangat disayangkan bagi
mereka yang terjerumus kedalamnya.Na’uudzubillaahi min dzalik
Dalam hadist shohih diungkapkan bahwa jalan menuju surga itu
sangatlah susah sedangkan menuju neraka itu sangatlah mudah.Dua itu adalah
pilihan bagi setiap manusia dari zaman dahulu hingga sekarang,semua memilih dan
berharap akan mendapatkan surga,namun masih banyak sekali orang-orang yang
mengingkari dengan perintah Allah bahkan mereka lebih tertarik dan terbuai
untuk mendekati,menjalankan larangan-larangannya.Sehingga mereka bertolak
belakang dari fitrahnya sebagai manusia hamba Allah yang ditugasi untuk
beribadah.Oleh karenanya,mereka tidak akan merasakan hidup bahagia di dunia dan
bahagia di akhirat.
FUNGSI DAN PERANAN MANUSIA
Berpedoman kepada QS Al Baqoroh 30-36, maka peran yang dilakukan
adalah sebagai pelaku ajaran allah dan sekaligus pelopor dalam membudayakan
ajaran Allah.
Untuk menjadi pelaku ajaran Allah, apalagi menjadi pelopor
pembudayaan ajaran Allah, seseorang dituntut memulai dari diridan keluarganya,
baru setelah itu kepada orang lain.
Peran
yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan
Allah, diantaranya adalah :
1.Belajar
(surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54)
belajar
yang dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah
yaitu Al Qur’an.
2.Mengajarkan
ilmu (al Baqoroh : 31-39)
ilmu
yang diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia saja,
tetapi juga ilmu Allah.
3.Membudayakan
ilmu (al Mukmin : 35 )
Ilmu
yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan
dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya. Seperti apa yang
telah dicontohkan oleh Nabi SAW.
Manusia terlahir bukan atas kehendak diri sendiri melainkan atas
kehendak Tuhan. Manusia mati bukan atas kehendak dirinya sendiri Tuhan yang
menentukan saatnya dan caranya. Seluruhnya berada ditangan Tuhan Hukum Tuhan
adalah hukum mutlak yang tak dapat dirubah oleh siapapun hukum yang penuh
dengan rahasia bagi manusia yang amat terbatas pikirannya.
Kuasa memberi juga kuasa mengambil Betapa piciknya kalau kita
hanya tertawa senang sewaktu diberi. Sebaliknya menangis duka dan penasaran
Sewaktu Tuhan mengambil sesuatu dari kita. Yang terpenting adalah menjaga sepak
terjang kita Melandasi sepak terjang hidup kita dengan kebenaran Kejujuran dan
keadilan?Cukuplah Yang lain tidak penting lagi.
Suka duka adalah permainan perasaan. Yang digerakan oleh nafsu
iba diri Dan mementingkan diri sendiri. Tuhanlah sutradaranya, Maka manusia
manusia adalah pemain sandiwaranya Yang berperan diatas panggung kehidupan
Sutradara yang menentukan permainannya Dan ingatlah bukan perannya yang penting
Melainkan cara manusia yang memainkan perannya itu.
Walaupun seseorang diberi peran sebagai seorang raja besar,
Kalau tidak pandai dan baik permainannya ia akan tercela. Sebaliknya biarpun
sang sutradara memberi peran kecil tak berarti Peran sebagai seorang pelayan
atau rakyat jelata Kalau pemegang peran itu memainkannya dengan sangat baik
Tentu ia akan sangat terpuji dimata Tuhan juga dimata manusia.
Apalah artinya seorang pembesar Yang dimuliakan rakyat Bila ia
lalim rakus dan melakukan hal hal yang hina. Maka ia akan hanya direndahkan
dimata manusia Dan juga dimata Tuhan. Sebaliknya betapa mengagumkan hati
manusia Yang menyenangkan Tuhan Bila seorang biasa yang bodoh miskin Dan
dianggap rendah namun mempunyai sepak terjang Dalam hidup ini penuh dengan
kebajikan Yang melandaskan kelakuannya pada jalan kebenaran. Maka mereka itulah
yang paling mulia dimata Tuhan.
“Wahai
orang orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan, diatasnya terdapat malaikat
malaikat yang bengis dan sadis yang tidak mengabaikan apa yang diperintahkan
kepada mereka, dan mereka melakukan apa yang diperintahkan”
Itulah
firman Allah yang diberikan kepada manusia dalam menjalankan peranannya selama
hidup di muka bumi.Peran terhadap diri sendiri dan keluarga.Bukan diawali dari
peran untuk keluarga atau pun negara tapi justru peran itu ditujukan untuk diri
sendiri sebelum berperan untuk orang lain.Peranan seseorang harus dibangun dari
dalam diri sendiri secara terus menerus untuk mendapatkan hasil yang
maksimal,ketika sebuah pribadi telah menguasai peranannya untuk diri sendiri,
barulah bisa berperan untuk orang lain,terutama keluarga.Ada sebuah kata kata
dari seorang teman yang pernah berbagi dengan saya tentang masalah berderma.
Dia berkata pada saya”kawan untuk kita bisa memberikan sesuatu kepada orang
lain tentunya kita harus dalam kondisi lebih terlebih dahulu, tidak mungkin
kita dalam kondisi kekurangan terus kita meberi untuk orng lain”.Jadi untuk
bisa membangun sebuah keluarga, kelompok, negara dan mungkin yang lebih besar
lagi maka haruslah menjadi kewajiban kita untuk bisa terlebih dahulu membangun
diri kita.
TANGGUNG JAWAB MANUSIA
SEBAGAI HAMBA ALLAH
Tanggungjawab Abdullah terhadap dirinya adalah memelihara iman
yang dimiliki dan bersifat fluktuatif ( naik-turun ), yang dalam istilah hadist
Nabi SAW dikatakan yazidu wayanqusu (terkadang bertambah atau menguat dan
terkadang berkurang atau melemah).
Tanggung jawab terhadap keluarga merupakan lanjutan dari
tanggungjawab terhadap diri sendiri. Oleh karena itu, dalam al-Qur’an
dinyatakan dengan quu anfusakum waahliikum naaran (jagalah dirimu dan keluargamu,
dengan iman dari neraka).
Allah dengan ajaranNya Al-Qur’an menurut sunah rosul,
memerintahkan hambaNya atau Abdullah untuk berlaku adil dan ikhsan. Oleh karena
itu, tanggung jawab hamba Allah adlah menegakkan keadilanl, baik terhadap diri
sendiri maupun terhadap keluarga. Dengan berpedoman dengan ajaran Allah,
seorang hamba berupaya mencegah kekejian moral dan kenungkaran yang mengancam
diri dan keluarganya. Oleh karena itu, Abdullah harus senantiasa melaksanakan
solat dalam rangka menghindarkan diri dari kekejian dan kemungkaran
(Fakhsyaa’iwalmunkar). Hamba-hamba Allah sebagai bagian dari ummah yang
senantiasa berbuat kebajikan juga diperintah untuk mengajak yang lain berbuat
ma’ruf dan mencegah kemungkaran (Al-Imran : 2: 103). Demikianlah tanggung jawab
hamba Allah yang senantiasa tunduk dan patuh terhadap ajaran Allah menurut
Sunnah Rasul.
TANGGUNG JAWAB MANUSIA
SEBAGAI KHALIFAH ALLAH
Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat Allah dan
harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Tugas hidup yang dipikul manusia di
muka bumi adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan , wakil Allah di
muka bumi, serta pengelolaan dan pemeliharaan alam.
Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang mandat Tuhan
untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepada
manusia bersifat kreatif, yang memungkinkan dirinya serta mendayagunakan apa
yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidupnya.
Sebagai khalifah, manusia diberi wewenang berupa kebebasan
memilih dan menentukan, sehingga kebebasannya melahirkan kreatifitas yang
dinamis. Kebebasan manusia sebagai khalifah bertumpu pada landasan tauhidullah,
sehingga kebebasan yang dimilikitidak menjadikan manusia bertindak
sewenang-wenang.
Kekuasaan manusia sebagai wakil Tuhan dibatasi oleh
aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh yang
diwakilinya, yaitu hokum-hukum Tuhan baik yang baik yang tertulis dalam kitab
suci (al-Qur’an), maupun yang tersirat dalam kandungan alam semesta (al-kaun).
Seorang wakil yang melanggar batas ketentuan yang diwakili adalah wakil yang
mengingkari kedudukan dan peranannya, serta mengkhianati kepercayaan yang
diwakilinya. Oleh karena itu, ia diminta pertanggungjawaban terhadap penggunaan
kewenangannya di hadapan yang diwakilinya, sebagaimana firman Allah dalam QS 35
(Faathir : 39) yang artinya adalah :
“Dia-lah
yang menjadikan kamu khalifah-khalifah dimuka bumi. Barang siapa yang kafir,
maka (akibat) kekafiranorang-orang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah
kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak
lainhanyalah akan menambah kerugian mereka belaka”.
Kedudukan manusia di muka bumi sebagai khalifah dan juga sebagai
hamba allah, bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan suatu kesatuan yang
padu dan tak terpisahkan. Kekhalifan adalah realisasi dari pengabdian kepada
allah yang menciptakannya.
Dua sisi tugas dan tanggung jawab ini tertata dalam diri setiap
muslim sedemikian rupa. Apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan lahir
sifat-sifat tertentu yang menyebabkan derajad manusia meluncur jatuh ketingkat
yang paling rendah, seperti fiman-Nya dalam QS (at-tiin: 4) yang artinya
“sesungguhnya
kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.
KESIMPULAN
Manusia adalah mahluk Allah yang paling mulia,di dalam Al-qur’an
banyak sekali ayat-ayat Allah yang memulyakan manusia dibandingkan dengan
mahluk yang lainnya.Dan dengan adanya ciri-ciri dan sifat-sifat utama yang
diberikan oleh Allah SWT kepada manusia menjadikannya makhluk yang terpilih
diantara lainnya memegang gelar sebagai khalifah di muka bumi untuk dapat
meneruskan,melestarikan,dan memanfaatkan segala apa yang telah Allah ciptakan
di alam ini dengan sebaik-baiknya.
Tugas utama manusia adalah beribadah (????????????? )kepada
Allah SWT.Semua ibadah yang kita lakukan dengan bentuk beraneka ragam itu akan
kembali kepada kita dan bukan untuk siapa-siapa.Patuh kepada Allah SWT,menjadi
khalifah,melaksanakan ibadah,dan hal-hal lainnya dari hal besar sampai hal
kecil yang termasuk ibadah adalah bukan sesuatu yang ringan yang bisa
dikerjakan dengan cara bermain-main terlebih apabila seseorang sampai
mengingkarinya.Perlu usaha yang keras,dan semangat yang kuat ketika keimanan
dalam hati melemah,dan pertanggungjawaban yang besar dari diri kita kelak di
hari Pembalasan nanti atas segala apa yang telah kita lakukan di dunia
3.
Kepribadian Bangsa Timur
Budaya
secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti
mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (menurutSoerjanto Poespowardojo
1993).Menurut The American Herritage Dictionary mengartikan kebudayaan adalah
sebagai suatu keseluruhan dari pola perilaku yang dikirimkan melalui kehidupan
sosial, seniagama, kelembagaan, dan semua hasil kerja dan pemikiran manusia
dari suatu kelompok manusia.Menurut Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan
sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara belajar.
Budaya
yang terdapat di dunia beraneka ragam.Bermacam-macam budaya dikarenakan
perbedaan peradaban daerah itu masing-masing,selain itu juga karena letak
geografis daerah tersebut.Manusia mendiami wilayah yang berbeda,ada yang di
wilayah Barat,Timur Tengah,dan Timur.Berada di lingkungan yang berbeda membuat
kebiasaan,adat istiadat ,budaya juga berbeda.perbedaan budaya tersebut
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya.Misalnya pada bangsa
timur,bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah,bangsa yang mempunyai
kepribadian baik,dan bangsa yang bersahabat.Banyak orang dari wilayah lain yang
tertarik pada kebudayaan bangsa timur.
Kepribadian
bangsa timur berbeda dengan kepribadian bangsa barat, dari wilayahnya,
lingkungan, gaya hidup, kebudayaan dan kebiasaannya pun berbeda. menjelaskan
tentang kepribadian bangsa timur,sudah jelas kita semua tau bahwa bangsa timur
identik dengan benua Asia. Yang penduduknya sebagian besar berambut hitam dan
berkulit sawo matang, dan sebagian pula berkulit putih dan bermata sipit.
Bangsa
timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mem punyai sifat toleransi yang tinggi dan saling
tolong menolong. Bangsa barat saat berkunjung ke wilayah negara timur, mereka
pasti selalu berpendapat bahwa orang-orang timur itu baik dan ramah. Bangsa
timur dalam berpakaian pun tergolong sopan. mereka pun sangat melestarikan
budaya masing-masing dan mempunyai adat istiadat yang di junjung tinggi.
4. Bagan Psiko-Sosiogram Manusia
Pada
hakikatnya manusia dan kebudayaan adalah sesuatu ikatan yang tidak mungkin bisa
dipisahkan dalam kehidupan kita. Manusia diciptakan oleh Tuhan secara sempurna
untuk menjalankan hakekatnya sebagai manusia bumi. Setiap manusia pasti akan
meneruskan budaya yang telah ada dari jaman nenek moyangnya. Hal itu akan berlanjut
terus- menerus seiring jalannya waktu.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas sub bab ke tiga yaitu tentang Bagan Psiko-Sosiogram Manusia.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas sub bab ke tiga yaitu tentang Bagan Psiko-Sosiogram Manusia.
Dari gambar diatas dapat
dijelaskan sebagai berikut :
- Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar.
Disebut sebagai daerah tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri.
contoh study kasusnya, misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu sering timbul beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia.
Disebut daerah Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
contoh study kasusnya, misalnya sebuah tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut yang sulit untuk dilupakan namun manusia itu sendiri ingin melupakannya. Tragedy buruk itu kita misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. pada peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal itu sangat sulit dilupakan karena pada saat itu mereka dalam keadaan sadar.
- Nomor 5 disebut daerah kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
contoh study kasusnya, misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut didalam hatinya dan pikierannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.
- Nomor 4 disebut daerah kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
contoh study kasusnya , misalnya kita lihat dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang telah dimilikinya.
- Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. contoh study kasusnya, misalnya kita lihat segi perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.
- Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah sering kita lihat berbagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
salah satu contoh study kasusnya, misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.
- Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa saja yang akan dihadapi kedepannya.
contoh study kasusnya, misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut. Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian hari.
- Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
contoh study kasusnya, Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.
- Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar.
Disebut sebagai daerah tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri.
contoh study kasusnya, misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu sering timbul beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia.
Disebut daerah Sub sadar karena sewaktu – waktu unsur – unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.
contoh study kasusnya, misalnya sebuah tragedy buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia tersebut yang sulit untuk dilupakan namun manusia itu sendiri ingin melupakannya. Tragedy buruk itu kita misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. pada peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal itu sangat sulit dilupakan karena pada saat itu mereka dalam keadaan sadar.
- Nomor 5 disebut daerah kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
contoh study kasusnya, misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut didalam hatinya dan pikierannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.
- Nomor 4 disebut daerah kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
contoh study kasusnya , misalnya kita lihat dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang telah dimilikinya.
- Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. contoh study kasusnya, misalnya kita lihat segi perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.
- Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah sering kita lihat berbagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari.
salah satu contoh study kasusnya, misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.
- Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh, yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa saja yang akan dihadapi kedepannya.
contoh study kasusnya, misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut. Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian hari.
- Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
contoh study kasusnya, Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.
Dari penjelasan diatas, opini
saya adalah :
Manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan oleh Tuhan secara sempurna. manusia menggunakan pikirannya untuk menentukan suatu pilihan yang baik untuk dirinya. bukan hanya pikiran , namun manusia menggunakan perasaannya juga untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat untuk dirinya. dalam kehidupan sehari – hari, dilihat dari bagan psiko-sosiogram yang ada psiko-sosial manusia itu telah dibedakan berdasarkan tingkatan daerah yang ada pada bagan tersebut. begitu rincinya, hubungan psikologi dan sosial manusia di teorikan,membagi-bagi manusia berdasarkan tingkatan yang ada. dari tingkatan tertinggi( lingkarang terdalam) yaitu pada daerah 7 samapi dengan tingkat paling rendah ( lingkarang terluar ) yaitu daerah ke 0. jika kita ingin mengetahuinya lebih luas lagi tentunya kita harus memperdalam dunia psikologi untuk mengetahui seluk beluknya lebih jelas.
Manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan oleh Tuhan secara sempurna. manusia menggunakan pikirannya untuk menentukan suatu pilihan yang baik untuk dirinya. bukan hanya pikiran , namun manusia menggunakan perasaannya juga untuk mengambil sebuah keputusan yang tepat untuk dirinya. dalam kehidupan sehari – hari, dilihat dari bagan psiko-sosiogram yang ada psiko-sosial manusia itu telah dibedakan berdasarkan tingkatan daerah yang ada pada bagan tersebut. begitu rincinya, hubungan psikologi dan sosial manusia di teorikan,membagi-bagi manusia berdasarkan tingkatan yang ada. dari tingkatan tertinggi( lingkarang terdalam) yaitu pada daerah 7 samapi dengan tingkat paling rendah ( lingkarang terluar ) yaitu daerah ke 0. jika kita ingin mengetahuinya lebih luas lagi tentunya kita harus memperdalam dunia psikologi untuk mengetahui seluk beluknya lebih jelas.
5. Definisi Kebudayaan Dan Tokoh-Tokoh Kebudayaan
Definisi kebudayaan
Pengertian kebudayaan yaitu sesuatu yang
akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
Tokoh-tokoh kebudayaan
Tokoh politik
Indonesia;
- Adnan Buyung Nasution
- Akbar Tandjung
- Amien Rais
- Susilo Bambang Yudohyono
Tokoh ekonomi;
- Boediono
- Revrisond Baswir
- Widjojo Nitisastro
UNSUR - UNSUR KEBUDAYAAN
Unsur-unsur kebudayaan adalah rincian suatu kebudayaan
agar dapat kebudayaan yang khusus. Ada tujuh unsur kebudayaan yang merupakan
isi pokok dari setiap kebudayaan yang bersifat universal, yang artinya ada
dalam setiap kebudayaan di dunia. Ketujuh unsur kebudayaan universal iu
maing-masing mempunyai wujud fisik, walaupun tidak ada satu wujud fisik untuk
keseluruhan dari satu unsur kebudayaan universal. Tiap unsur kebudayaan
universal dapat dipeinci ke dalam unsur-unsurnya yang lebih kecil sampai beberapa
kali. Mengenai unsur kebudayaan,
dalam bukunya pengantar Ilmu Antropologi, Koenjtaraningrat, mengambil sari dari
berbagai kerangka yang disusun para sarjana Antropologi, mengemukakan bahwa ada
tujuh unsur kebudayaan yang dapat ditemukan pada semua bangsa di dunia yang
kemudian disebut unsur-unsur kebudayaan universal,yaitu:
Bahasa
Sistem Pengetahuan
Organisasi Sosial
Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Sistem Mata Pencaharian
Sistem Religi
Kesenian
Bahasa
Sistem Pengetahuan
Organisasi Sosial
Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Sistem Mata Pencaharian
Sistem Religi
Kesenian
7 UNSUR
KEBUDAYAAN UNIVERSAL
7 unsur
kebudayaan universal
Menurut koentjaraningrat ada tujuh unsurkebudayaan universal, yaitu sebagai
berikut;
1. Sistem religi
yang meliputi;
- Sistem kepercayaan
- Sistem nilai dan pandangan hidup
- Komunikasi keagamaan
- Upacara keagamaan
2. Sistem
kemasyarakatan atau organisasi social yang meliputi;
- Kekerabatan
- Asosiasi dan perkumpulan
- Sistem kenegaraan
- Sistem kesatuan hidup
- Perkumpulan
3. Sistem
pengetahuanmeliputi pengetahuan tentang;
- Flora dan fauna
- Waktu, ruang dan bilangan
- Tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia
4. Bahasa yaitu
alat untuk berkomunikasi berbentuk;
- Lisan
- Tulisan
- 5. Kesenian yang meliputi;
- Seni patung/pahat
- Relief
- Lukisan dan gambar
- Rias
- Vokal
- Musik
- Bangunan
- kesusastraan
- drama
6. Sistem mata
pencaharian atau sistem ekonomi yang meliputi;
- Berburu dan mengumpulkan makanan
- Bercocok tanam
- Peternakan
- Perikanan
- Perdagangan
7. Sistem perlatan
hidup dan teknologi yang meliputi;
- Produksi, distribusi, transportasi
- Peralatan komunikasi
- Peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
- Pakaian dan perhiasan
- Tempat berlindung dan perumahan
- Senjata
WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut J.J.
Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan
artefak.
1. Gagasan
Wujud
ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh.
Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan
ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga
masyarakat tersebut.
2. Aktivitas
Aktivitas
adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
3. Artefak
Artefak
adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa
hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak
bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan
karya (artefak) manusia.
ORIEN TASI NILAI BUDAYA
Kluckhohn
dalam Pelly (1994) mengemukakan
bahwa nilai budaya merupakan sebuah
konsep beruanglingkup luas yang hidup dalam
alam fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang
paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling
berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
Secara
fungsional sistem nilai ini mendorong
individu untuk berperilaku seperti apa yang
ditentukan. Mereka percaya, bahwa hanya
dengan berperilaku seperti itu mereka akan berhasil (Kahl, dalam
Pelly:1994). Sistem nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara
emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan
hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia
tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan
wujud ideal dari lingkungan sosialnya.
Dapat pula dikatakan bahwa sistem nilai
budaya suatu masyarakat
merupakan wujud konsepsional dari
kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para individu
warga masyarakat itu.
Ada lima masalah
pokok kehidupan manusia dalam setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara
universal. Menurut Kluckhohn dalam Pelly (1994) kelima masalah pokok
tersebut adalah: (1) masalah hakekat hidup, (2) hakekat kerja atau karya
manusia, (3) hakekat kedudukan manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakekat
hubungan manusia dengan alam sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan manusia
dengan manusia sesamanya.
Berbagai kebudayaan
mengkonsepsikan masalah universal
ini dengan berbagai variasi yang berbeda
– beda. Seperti masalah pertama, yaitu
mengenai hakekat hidup manusia. Dalam banyak kebudayaan yang dipengaruhi oleh
agama Budha misalnya, menganggap hidup itu buruk dan menyedihkan. Oleh karena
itu pola kehidupan masyarakatnya berusaha untuk memadamkan hidup itu guna
mendapatkan nirwana, dan
mengenyampingkan segala tindakan
yang dapat menambah rangkaian hidup kembali (samsara)
(Koentjaraningrat, 1986:10). Pandangan seperti ini
sangat mempengaruhi wawasan dan makna
kehidupan itu secara keseluruhan. Sebaliknya banyak kebudayaan yang
berpendapat bahwa hidup itu baik. Tentu konsep – konsep kebudayaan yang berbeda
ini berpengaruh pula pada sikap dan wawasan mereka.
Masalah kedua
mengenai hakekat kerja atau karya dalam kehidupan. Ada kebudayaan
yang memandang bahwa kerja itu sebagai usaha untuk kelangsungan hidup (survive)
semata. Kelompok ini kurang tertarik kepada kerja keras. Akan tetapi ada juga
yang menganggap kerja untuk mendapatkan status, jabatan dan kehormatan. Namun,
ada yang berpendapat bahwa kerja untuk mempertinggi prestasi. Mereka ini
berorientasi kepada prestasi bukan kepada status.
Masalah ketiga
mengenai orientasi manusia terhadap waktu.Ada budaya yang memandang
penting masa lampau, tetapi ada yang melihat masa kini sebagai focus usaha
dalam perjuangannya. Sebaliknya ada yang jauh melihat kedepan. Pandangan yang
berbeda dalam dimensi waktu ini sangat mempengaruhi perencanaan hidup
masyarakatnya.
Masalah keempat
berkaitan dengan kedudukan fungsional manusia terhadap alam. Ada yang
percaya bahwa alam itu dahsyat dan mengenai kehidupan manusia. Sebaliknya ada
yang menganggap alam sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk dikuasai
manusia. Akan tetapi, ada juga kebudayaan ingin mencari harmoni dan keselarasan
dengan alam. Cara pandang ini akan berpengaruh terhadap pola aktivitas
masyarakatnya.
Masalah kelima
menyangkut hubungan antar manusia. Dalam banyak kebudayaan hubungan ini tampak
dalam bentuk orientasi berfikir, cara bermusyawarah, mengambil keputusan dan
bertindak. Kebudayaan yang menekankan hubungan horizontal (koleteral) antar
individu, cenderung untuk mementingkan hak azasi, kemerdekaan dan kemandirian
seperti terlihat dalam masyarakat – masyarakat eligaterian. Sebaliknya
kebudayaan yang menekankan hubungan vertical cenderung untuk mengembangkan
orientasi keatas (kepada senioritas, penguasa atau pemimpin). Orientasi ini
banyak terdapat dalam masyarakat paternalistic (kebapaan). Tentu saja pandangan
ini sangat mempengaruhi proses dinamika dan mobilitas social masyarakatnya.
Inti permasalahan disini seperti yang dikemukakan oleh
Manan dalam Pelly (1994) adalah siapa yang harus mengambil keputusan.
Sebaiknya dalam system hubungan vertical keputusan dibuat oleh atasan (senior)
untuk semua orang. Tetapi dalam masyarakat yang
mementingkan kemandirian individual, maka keputusan
dibuat dan diarahkan kepada masing – masing individu.
Pola orientasi nilai budaya yang hitam putih tersebut
di atas merupakan pola yang ideal untuk masing – masing pihak. Dalam
kenyataannya terdapat nuansa atau variasi antara kedua
pola yang ekstrim itu yang dapat disebut
sebagai pola transisional.
PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Pengertian
perubahan kebudayaan adalah suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi
karena ketidak sesuaian diantara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda
sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi fungsinya bagi kehidupan.
Contoh :
Masuknya
mekanisme pertanian mengakibatkan hilangnya beberapa jenis teknik pertanian
tradisional seperti teknik menumbuk padi dilesung diganti oleh teknik “Huller”
di pabrik penggilingan padi. Peranan buruh tani sebagai penumbuk padi jadi
kehilangan pekerjaan.
Semua terjadi
karena adanya salah satu atau beberapa unsur budaya yang tidak berfungsi lagi,
sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan didalam masyarakat. Perubahan dalam
kebudayaan mencakup semua bagian yaitu : kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi
dan filsafat bahkan perubahan dalam bentuk juga aturan-aturan organisasi
social. Perubahan kebudayaan akan berjalan terus-menerus tergantung dari
dinamika masyarakatnya.
Ada faktor-faktor yang mendorong dan menghambat
perubahan kebudayaan yaitu:
a.
Mendorong perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi
mudah berubah, terutama unsur-unsur teknologi dan ekonomi ( kebudayaan
material).
Adanya individu-individu yang mudah menerima
unsure-unsur perubahan kebudayaan, terutama generasi muda.
Adanya faktor adaptasi dengan lingkungan alam yang
mudah berubah.
Menghambat perubahan kebudayaan
Adanya unsur-unsur kebudayaan yang memiliki potensi
sukar berubah, seperti :adat istiadat dan keyakinan agama ( kebudayaan non
material)
Adanya individu-individu yang sukar menerima
unsure-unsur perubahan terutama generasi tu yang kolot.
Ada juga faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya perubahan kebudayaan :
a.
Faktor intern
Perubahan Demografis
Perubahan demografis disuatu daerah biasanya cenderung
terus bertambah, akan mengakibatkan terjadinya perubahan diberbagai sektor
kehidupan, c/o: bidang perekonomian, pertambahan penduduk akan mempengaruhi
persedian kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Konflik social
Konflik social dapat mempengaruhi terjadinya perubahan
kebudayaan dalam suatu masyarakat. c/o: konflik kepentingan antara kaum
pendatang dengan penduduk setempat didaerah transmigrasi, untuk mengatasinya
pemerintah mengikutsertakan penduduk setempat dalam program pembangunan
bersama-sama para transmigran.
Bencana alam
Bencana alam yang menimpa masyarakat dapat mempngaruhi
perubahan c/o; bencana banjir, longsor, letusan gunung berapi masyarkat akan
dievakuasi dan dipindahkan ketempat yang baru, disanalah mereka harus
beradaptasi dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat sehingga terjadi
proses asimilasi maupun akulturasi.
Perubahan lingkungan alam
Perubahan lingkungan ada beberapa faktor misalnya
pendangkalan muara sungai yang membentuk delta, rusaknya hutan karena erosi
atau perubahan iklim sehingga membentuk tegalan. Perubahan demikian dapat
mengubah kebudayaan hal ini disebabkan karena kebudayaan mempunyai daya
adaptasi dengan lingkungan setempat.
b.
Faktor ekstern
Perdagangan
Indonesia terletak pada jalur perdagangan Asia
Timur denga India, Timur Tengah bahkan Eropa Barat. Itulah
sebabnya Indonesia sebagai persinggahan pedagang-pedagang besar
selain berdagang mereka juga memperkenalkan budaya mereka pada masyarakat
setempat sehingga terjadilah perubahan budaya dengan percampuran budaya yang
ada.
Penyebaran agama
Masuknya unsur-unsur agama Hindhu
dari India atau budaya Arab bersamaan proses penyebaran agama Hindhu
dan Islam ke Indonesia demikian pula masuknya unsur-unsur budaya
barat melalui proses penyebaran agama Kristen dan kolonialisme.
Peperangan
Kedatangan bangsa Barat ke Indonesia umumnya
menimbulkan perlawanan keras dalam bentuk peperangan, dalam suasana tersebut
ikut masuk pula unsure-unsur budaya bangsa asing ke Indonesia.
KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Hubungan manusia dengan kebudayaan adalah :
Manusia sebagai perilaku kebudayaan. Kebudayaan
merupakan objek yang dilaksanakan manusia. Dalam sosiologi manusia dan
kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya
berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan,
dan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar
sesuai dengannya. Tmpak bahwa keduanya akhirnya merupakan satu kesatuan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar