Jumat, 04 November 2011

Pengalaman pribadi tentang aktualisasi diri


Pengalaman aktualisasi adalah pengalaman yang kita dapatkan sewaktu kita masih kecil yang tujuannya adalah untuk membentuk suatu karakter seseorang yang akan dibawanya sampai dewasa nanti.
17 tahun yang lalu saya dilahirkan di sebuah rumah sakit kecil daerah Duren Sawit. Orang tua saya, ayah adalah seorang wiraswasta dan ibu adalah seorang ibu rumah tangga. Saya juga mempunyai kakak laki-laki. Ketika saya lahir sampai berumur 6 tahun, saya sudah mengerti apa arti dari sebuah keluarga yang harmonis dan penuh kasih sayang. Terbilang dulu saya mempunyai keluarga yang sangat bahagia. Setiap hari canda dan tawa menyelimuti keluarga kami. Setelah kedua orang tua saya mendapat konflik yang tidak bisa ada kata perdamaian lagi, semenjak itulah canda dan tawa tidak terlihat lagi ditempat kami tinggal bersama. Yang ada hanya tangisan seorang anak yang tidak ingin orangtuanya berpisah.
Ini adalah pengalaman pribadi saya dari mulai terjadi konflik hingga saat ini.
Pengalaman di jenjang SD
Waktu kecil, saya sudah enam kali pindah sekolah. Setiap kenaikkan kelas saya pindah. Saya tidak pernah lupa, bahwa saat saya SD banyak sekali kejadian dan masalah yang datang pada keluarga saya. Saya berpindah sekolah dikarenakan mengikuti Ayah saya. Dari mulai di Jakarta, Bandung, dan balik lagi ke Jakarta. Orang tua saya bercerai. Oleh sebab itu saya setiap tahunnya pindah sekolah begitu pula tempat tinggal saya. Namun yang sangat berkesan adalah saya menjadi mempunyai banyak teman-teman yang sangat baik pada saya. Saya termasuk pribadi yang menutup diri, jarang sekali keluar rumah untuk bermain.
Pengalaman di tingkat SMP
Di masa ini saya tergolong orang yang kurang bergaul. Tapi berapa lama kemudian saya menjadi aktif setelah saya masuk ke dalam ekstrakurikuler yang ada di SMP saya. Semenjak itulah, saya mempunyai banyak teman. Saya pikir, ini adalah cara yang tepat untuk aktualisasi diri saya.
Pengalaman di masa SMK
Masa ini adalah masa-masa saya mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih dewasa. Saya mempunyai cita-cita ingin menjadi orang sukses agar kelak bisa mengangkat dan mengharumkan nama baik keluarga. Sulit bagi saya untuk mewujudkannya, karena berawal dari kelas 4 SD nilai saya jauh dari rata-rata sebelumnya. Saya menjadi pribadi yang sangat malas untuk belajar. Mungkin itu ada pengaruh dari konflik yang ada di keluarga saya. Semenjak saya duduk di kelas 11, yaitu 2 SMK, saya yang mulai berfikir dewasa ini sadar akan pentingnya pendidikan, saat itulah saya fokus dalam pelajaran, dan hasilnya sangat memuaskan saya dapat peringkat lima besar dan itu bertahan sampai saya lulus dari sekolah tersebut.
Itulah pengalaman aktualisasi saya, dimana banyak sekali hikmah yang saya ambil dari setiap detik kehidupan saya. Saya tahu apa arti kasih sayang, apa itu arti keluarga, apa itu tertawa dan menangis dari keluarga kecil saya bersama orang tua. Oleh karena itu saya selalu berusaha untuk belajar lebih tekun agar nantinya dapat membahagiakan orangtua, walaupun orangtua saya berpisah tapi hidup saya tidak boleh terus terpuruk dengan keadaan orangtua serkarang, karena saya masih memiliki cita-cita dan kehidupan saya sendiri hari esok yang akan datang.Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar